Kuliah lapangan geofisika 2017 adalah kerja sama antara Geophysics Study Club (GSC) UIN Walisongo Semarang dan Kelompok Studi Geofisika (KSGF) Universitas Negeri Semarang yang bertujuan untuk melatih mahasiswa fisika praktik di lapangan secara langsung. Kuliah lapangan kali ini mengambil kajian Identifiskasi Sebaran Andesit di Kelurahan Mangunsari,Gunung Pati,Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2017-1 Januari 2018 dengan menggunakan dua metode yaitu Metode Geolistrik dan Metode Mikroseismik.
Di Kecamatan Gunungpati, daerah semarang selatan banyak terdapat beberapa potensi tambang, yaitu andesit, basalt, tanah liat (lempung), pasir dan batu. Secara substansial, jenis tanah di Semarang meliputi kelompok mediteran coklat tua, latosol coklat tua kemerahan, asosiasi alluvial kelabu, Aluvial Hidromort, Grumosol kelabu tua, Latosol coklat dan Regosol kelabu tua dan Grumosol kelabu tua. Jenis sumberdaya mineral yang terdapat diwilayah semarang hanya termasuk bahan galian C. Ada delapan jenis bahan galian golongan C di Semarang, antara lain: Andesit, Basalt, Batugamping, Pasir dan Batu (Sirtu), Tanah liat (lempung), Tras dan tanah urug.
Pemetaan sebaran batuan dan Pengukuran menggunakan metoda Geofisika ini merupakan pemetaan dan pengukuran wajib bagi mahasiswa Geofisika yang bertujuan untuk memetakan suatu daerah berdasarkan data yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan dan mengetahui lapisan bawah permukaan bumi. Oleh karena itu, pengambilan data selengkap nya di lapangan merupakan hal yang paling penting meskipun interpretasi dalam pemetaan pada nantinya kembali pada pemahaman masing-masing mahasiswa, tentunya berdasarkan data yang mereka dimiliki.